 |
| Penampilan pria Jepang (Image by Freepik) |
Apakah Anda pernah merasa bahwa orang Jepang mengatakan sesuatu hanya untuk menyenangkan perasaan Anda? Mungkin hal itu merupakan pujian dari orang Jepang namun bisa saja hal itu merupakan penerapan dari konsep Honne dan Tatemae. Konsep ini melekat dalam kehidupan Jepang dan terkadang tidak disukai oleh orang asing. Seperti apa konsep ini dan bagaimana penerapannya? Berikut ini adalah pembahasan mengenai konsep Honne dan Tatemae.
Honne dan Tatemae merupakan konsep mengenai diri Anda dan bagaimana Anda terlihat. Konsep ini sangat penting dalam budaya Jepang karena mengatur kehidupan dalam masyarakat. Konsep ini terdiri dari dua kata yaitu Honne merupakan apa yang sebenarnya Anda pikirkan di dalam hati dan Tatemae merupakan perilaku yang Anda perlihatkan di depan umum, sesuai dengan apa yang diterima atau tidak diterima secara sosial oleh masyarakat Jepang.
Kelompok dan masyarakat lebih diutamakan daripada individu di Jepang. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang Jepang agar masyarakat berjalan dengan baik dan semuanya berjalan lancar.
Orang Jepang lebih memilih tanggapan atau perilaku yang lebih formal, daripada mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan dan berisiko menyinggung atau menyusahkan orang-orang di sekitar mereka. Namun, konsep ini sering kali disalahpahami oleh orang asing karena membuat orang Jepang terlihat munafik dengan menyembunyikan apa yang mereka pikirkan sebenarnya.
Perlu diingat bahwa Jepang memiliki budayanya tersendiri yang berbeda dengan budaya lain dan pengelolaan hubungan antarmanusia ini merupakan aturan kesopanan. Ketika orang Jepang mengatakan sesuatu seperti ajakan namun hal itu tidak pernah terjadi, maka Anda tidak perlu marah karena hal itu merupakan bagian dari kesopanan bukan ajakan sebenarnya.
Demikian pembahasan mengenai konsep Honne dan Tatemae. Dengan memahami konsep ini, Anda dapat menjaga hubungan baik dan kesopananan dengan orang Jepang. Selain konsep Honne dan Tatemae, terdapat pula konsep lain seperti konsep uchi dan soto dan sebagainya.
Sumber: Japan Experience